Dukung Langkah Pencak Silat Menjadi Cabor

Dukung Langkah Pencak Silat Menjadi Cabor

Menpora Dito Dukung Langkah Pencak Silat Menjadi Cabor yang Dipertandingkan di Olimpiade 2036

Dukung Langkah Pencak Silat Menjadi Cabor. Pencak Silat, seni bela diri tradisional Indonesia, telah lama menjadi kebanggaan bangsa. Olahraga ini memiliki sejarah yang kaya dan telah menarik minat banyak orang di dalam dan luar negeri. Baru-baru ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Bapak Dito Ganinduto mengungkapkan dukungannya terhadap langkah pencak silat untuk menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade 2036.

Pencak Silat telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, yang menunjukkan pentingnya olahraga ini dalam melestarikan budaya Indonesia. Dengan menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade, Pencak Silat akan mendapatkan pengakuan internasional yang lebih besar dan menjadi ajang untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.

Menpora Dito menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memajukan olahraga Indonesia secara global. Dengan menghadirkan Pencak Silat di Olimpiade, Indonesia akan memiliki kesempatan untuk bersaing dengan negara-negara lain dalam arena olahraga yang paling bergengsi di dunia.

Selain itu, kehadiran Pencak Silat di Olimpiade juga akan memberikan inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk mencintai dan mengembangkan olahraga ini. Banyak atlet muda yang akan terinspirasi untuk mengikuti jejak para pejuang Pencak Silat yang telah meraih prestasi gemilang di tingkat nasional maupun internasional.

Dukung Langkah Pencak Silat Menjadi Cabor

Pencak Silat merupakan olahraga yang membutuhkan kekuatan fisik, kecepatan, ketangkasan, dan kecerdasan taktik. Melalui latihan yang intensif dan disiplin, para atlet Pencak Silat dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan dan meraih keberhasilan.

Selain itu, Pencak Silat juga memiliki nilai-nilai moral yang tinggi. Olahraga ini mengajarkan disiplin, rasa hormat, dan kejujuran kepada para praktisinya. Melalui Pencak Silat, para atlet juga belajar tentang kebersamaan dan kerjasama dalam mencapai tujuan bersama.

Dalam mendukung langkah Pencak Silat untuk menjadi cabang olahraga di Olimpiade 2036, Menpora Dito juga berkomitmen untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan olahraga ini di Indonesia. Pemerintah akan memberikan dukungan finansial dan fasilitas yang memadai bagi para atlet Pencak Silat agar dapat berprestasi di tingkat internasional.

Menpora Dito juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk Pengurus Besar Pencak Silat Indonesia (PB IPSI), untuk memperkuat program pembinaan atlet dan pelatih. Dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dan PB IPSI, diharapkan Pencak Silat dapat terus berkembang dan meraih prestasi yang gemilang di tingkat internasional.

Dukungan Menpora Dito terhadap langkah Pencak Silat untuk menjadi cabang olahraga di Olimpiade 2036 adalah langkah yang sangat positif dan penting. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi Pencak Silat untuk menunjukkan kehebatannya kepada dunia dan menginspirasi generasi muda Indonesia untuk mencintai dan mengembangkan olahraga ini.

Sebagai bangsa yang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, kita harus bangga dan mendukung upaya untuk mempromosikan Pencak Silat sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade. Mari kita bersama-sama memberikan dukungan penuh kepada Pencak Silat agar dapat meraih prestasi yang gemilang di tingkat internasional dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia.

Dukung Langkah Pencak Silat Menjadi Cabor

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima audiensi Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) di ruang kerjanya, lantai 10, Kemenpora, Senayan Jakarta, Kamis (30/11) siang.

Kedatangan PB IPSI untuk melaporkan rencana aksi IPSI untuk menjadikan pencak silat sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade 2036.

Dihadapan Menpora Dito, Ketua Harian PB IPSI Benny Gautama Sumarsono menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menpora Dito atas kesediannya menerima rombongan PB IPSI.

“Kami menyampaikan tentang rencana aksi menjadikan pencak silat sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade 2036. Dengan bantuan pemerintah Insya Allah mimpi kita bisa terlaksana,” ucapnya.

Sementara itu, Sekjen PB IPSI Teddy Suratmadji mengatakan bahwa, rencana aksi menuju Olimpiade 2036 perlu dukungan minimal 50 negara di 5 benua dan mendorong untuk meningkatkan jumlah atlet dan penyelenggaraan kejuaraan nasional dan internasional.

“Mendukung pengembangan pencak silat luar negeri dengan mengirimkan pelatih untuk menghasilkan pelatih dan wasit-juri internasional. Dan mendukung peralatan lomba kepada seluruh federasi pencak silat nasional seperti matrase, pelindung tubuh, sistem skor IT dan Var (video assistant wasit),” katanya.

Selanjutnya, meningkatkan aturan dan ketentuan kompetisi pencak silat lebih menarik, menghibur dan dapat menghasilkan pendapatan. Bergabung organisasi International Federation (IF) dan National Federation (NF) untuk mengikuti piagam olympic dan melobi negara anggota International Olympic Committee (IOC).

Dukung Langkah Pencak Silat Menjadi Cabor

Menanggapi hal tersebut, Menpora Dito mendukung penuh PB IPSI untuk membawa pencak silat dapat dipertandingkan di Olimpiade 2036. “Kita dukung penuh tentang rencana besar IPSI ke depan, yakni Pencak silat dipertandingkan di Olimpiade,” kata Menpora Dito.

menpora

Jejak Sejarah Kelembagaan Kemenpora dari masa ke masa

Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabangcabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.

Tangan Kanan MengepalMerupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika

Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaituKebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.

Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis